FITNAH DAJJAL DAN SURAT AL KAHFI

Surat Al-Kahfi Benteng XN dan Obat XN.
Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “ Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. ”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’
radhiyallahu 'anhu , bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “ Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal. ” Yakni dari huru-haranya.
Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:
ﺃَﻓَﺤَﺴِﺐَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَّﺨِﺬُﻭﺍ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻧِى ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)


ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺍﻟﺪَّﺭْﺩَﺍﺀِ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗَﺎﻝَ : ‏« ﻣَﻦْ ﺣَﻔِﻆَ ﻋَﺸْﺮَ ﺁﻳَﺎﺕٍ ﻣِﻦْ ﺃَﻭَّﻝِ ﺳُﻮﺭَﺓِ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ﻋُﺼِﻢَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ ‏» ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ـ ﻣﻦ ﺁﺧﺮ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻜﻬﻒ ـ
Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat terakhir) dari surat Al-Kahfi.”
Hadits ini derajatnya SHOHIH.
Syaikh Albani berkata: “Hadits ini shohih.” (lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah II/123 no.582).
Dan di dalam hadits lain dijelaskan maksud daripada perlindungan dan penjagaan dari fitnah Dajjal ialah sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﺩْﺭَﻛَﻪُ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﻘْﺮَﺃْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﻮَﺍﺗِﺢَ ﺳُﻮﺭَﺓِ ﺍﻟْﻜَﻬْﻒِ ‏[ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﺟِﻮَﺍﺭُﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺘِﻪِ ]
“…maka barangsiapa di antara kalian yang menjumpai Dajjal, hendaknya ia membacakan di hadapannya ayat-ayat pertama surat Al-Kahfi, karena ayat-ayat tersebut (berfungsi) sebagai penjaga kalian dari fitnahnya.”

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﺨﺪﺭﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ، ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ‏« ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﻜﻬﻒ ﻛﻤﺎ ﺃﻧﺰﻟﺖ ، ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﻧﻮﺭﺍ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻦ ﻣﻘﺎﻣﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﻜﺔ ، ﻭﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﻋﺸﺮ ﺁﻳﺎﺕ ﻣﻦ ﺁﺧﺮﻫﺎ ﺛﻢ ﺧﺮﺝ ﺍﻟﺪﺟﺎﻝ ﻟﻢ ﻳﺴﻠﻂ ﻋﻠﻴﻪ ، ﻭﻣﻦ ﺗﻮﺿﺄ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ : ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ، ﻛَﺘَﺐَ ﻓِﻲ ﺭَﻕٍّ ﺛُﻢَّ ﻃُﺒِﻊَ ﺑِﻄَﺎﺑَﻊٍ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻜْﺴَﺮْ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ »
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkannya, maka surat ini akan menjadi cahaya baginya pada hari Kiamat dari tempat tinggalnya hingga ke Mekkah. Dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terkahir dari surat Al-Kahfi lalu Dajjal keluar (datang), maka Dajjal tidak akan membahayakannya. Dan barangsiapa berwudhu lalu ia mengucapkan;

“SUBHAANAKALLOHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA”
(artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq diibadahi selain Engkau, aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada-Mu), maka ia akan ditulis pada lembaran putih yang bersih, kemudian dicetak dengan alat cetak yang tidak akan robek sampai hari Kiamat.”